DUKA RIAU

Selasa, 04 November 2025 13:44:40
DUKA RIAU

‎Oleh: Khairul Amri *)

‎PUBLIK dikejutkan oleh berita Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK, Senin siang (3/11). Bak petir di siang bolong. Berita simpang siur: Gubri Abdul Wahid kena OTT, KPK OTT di Riau Gubri Ditangkap, OTT KPK Tangkap Gubri Abdul Wahid.

‎Belum 1 bulan. Dunia hiburan dan dunia usaha di Riau juga dirundung duka. Seorang pengusaha sukses asal Riau, Dedi Handoko (akrab dipanggil DH) meninggal dunia. Taipan bisnis kebun dan hiburan ini juga mendadak, kata dokter: serangan jantung.

‎Disisi lain, dunia politik Riau pun saat ini sedang jadi sorotan. Karena partai besar di Riau, Golkar kembali menunda Musda-nya. Ini sudah penundaan ke sekian kali. Tapi, keputusan penundaan yang terakhir ini, pun sangat mendadak.

‎Ujung-ujungnya, keluarlah SK dari DPP Partai Golkar yang ditandatangani langsung oleh Ketum DPP Golkar Bahlil Lahadalia dan Sekjen Sarmuji, Ketua DPD I Golkar Riau di Plt-kan. Ketua lama H Syamsuar digantikan oleh Doli Kurnia Tandjung.

‎Tiga rangkaian peristiwa ini, membawa duka mendalam bagi Riau. Tak habis-habis masalah korupsi di provinsi berjuluk negeri Melayu ini. Padahal, tak ada celah di tunjuk ajar Melayu yang identik dengan Islam ini untuk melakukan rasuah (suap) alias korupsi!

‎Betul-betul pukulan telak!

‎Gubri Abdul Wahid, seperti semua orang tahu, adalah Gubri ke-4 yang masuk jaring OTT KPK. Di banyak media sosial, Riau kena buli: quatrick OTT KPK. Empat kali pemimpin Riau sudah masuk gedung merah putih KPK.

‎Betul-betul sedih…????

‎Peristiwa kedua, menyedihkan juga. Taipan DH (alm) — semoga arwahnya tenang di sana, pun membuat sedih Riau. Walau banyak berita-berita miring tentang DH, tapi tak pula sedikit berita baik yang dilakukannya. Sebagai pengusaha, DH semasa hidup sangat dermawan.

‎Lagi-lagi, kepergian DH ini menjadi duka tersendiri bagi Riau.

‎Terakhir, Partai Golkar.

‎Semua mata tertuju ke Golkar Riau. Karena tak lama lagi, partai berlambang pohon beringin ini akan Musda (musyawarah daerah). Pucuk pimpinan Ketua DPD I Golkar Riau akan segera berganti.

‎Tapi, lagi-lagi ada rasa sedih juga dirasakan. Karena kursi yang ditinggalkan H Syamsuar, ketua sebelumnya, tak pula mulus (soft landing) ditinggalkannya. Ia pun di Plt oleh DPP Golkar. Karena ada proses yang tak kunjung selesai. Semoga Musda Golkar segera terlaksana.

‎Itulah sedih dan duka Riau yang tak berkesudahan. Apa mungkin ini karena “tuah Negeri Melayu”. Negeri ini adalah negeri bertuan. Siapa yang tak bisa menjalankan sesuatu di pundaknya, maka tunggulah akibat tak baik dari tuah negeri ini.

‎Doa terbaik untuk Riau. **

‎*) Penulis adalah pimpinan media inforiau

KOMENTAR