Awalnya Dikira Kecelakaan Kerja, Operator Kapal PT BBHA Tewas Dibunuh Rekan Kerja
BENGKALIS, Inforiau.co - Kasus pembunuhan yang menyimpan mesteri akhirnya berhasil diungkap oleh Polsek Bukit Batu, Bengkalis. Di mana awalnya korban bernama Nordi, Operator Kapal Besi (KB) PT BBHA di Bukit Batu, tewas dibunuh oleh rekan kerjanya sendiri pada, Senin (15/9) lalu.
Informasi yang berhasil dirangkum di lapangan menyebutkan, juga hasil penyelidikan polisi terkait adanya kejadian laka kerja, yang mengakibatkan korban Nordi meninggal dunia.
Sedangkan korban yang sehatu-hari bekerja sebagai Operator atau nakhoda kapal pompong besi di Kanal Petak 17 PT BBHA, Desa Api-api Kecamatan Bandar Laksamana, Bengkalis diduga akibat dibunuh.
"Sudah kita dalami kasusnya dan ternyata, korban tewas akibat dibunuh oleh rekannya sendiri," ujar Kapolres Bengkalis AKBP Budi Setiawan, Kamis (18/9).
Sedangkan kronologis kejadiannya kata Kapolres, sesuai yang dilaporkan Kapolsek Bukit Batu pada, Rabu (17/9), Unit Reskrim Polsek Bukit melakukan tugas pemeriksaan terhadap para saksi dan pihak perusahaan PT Kenzo Sukses Mandiri (KSM) untuk mendalami keterangan saksi terkait kejadian yang terjadi pada, Senin (15/9) sekitar pukul 19.30 WIB
Ia menjelaskan, di mana laporan awal telah terjadi laka kerja sesuai yang dilaporkan oleh pihak perusahaan, yang mengakibatkan korban Nordi meninggal dunia di Kanal Petak 17 PT BBHA Desa Api-api Kecamatan Bandar Laksamana, Bengkalis.
"Kemudian penyidik menyampaikan terdapat kejanggalan atau perubahan, pada saat saksi Fauzi memberikan keterangan terkait kejadian. Dari hasil pemeriksaan saksi Fauzi Alfuqori, memberi keterangan awal pada saat kejadian yang dialami korban yang dimintai keterangan pada, Senin (15/9).
Kapolres menjelaskan, awalnya saksi Fauzi menumpang Kapal PB yang di nakhodai korban, dengan tujuan pulang ke Mes Petak 17. Di dalam perjalanan saksi diminta oleh korban untuk mengemudikan sementara Kapal PB, dan korban pergi kebagian belakang kapal PB.
Selanjutnya kata Kapolres, dikarenakan saksi tidak melihat adanya korban di bagian belakang, kemudian saksi berteriak minta tolong. Menurut keterangan saksi luka robek dibagian tangan sebelah kiri korban berkemungkinan terkena kipas kapal.
Selanjutnya pada, Rabu (17/9) saksi Fauzi kembali diperiksa oleh Unit Reskrim Polsek Bukit Batu, untuk melengkapi proses penyelidikan terkait kejadian. Di mana hasilnya, pada poin pertanyaan saksi memberikan keterangan baru, bahwasanya korban sebelum jatuh ke kanal ada mengalami kejang-kejang dan saksi sempat membantu.
"Ya, memang saksi memberikan keterangan berbeda-beda. Namun mengingat korban bertubuh besar, sehingga saksi tidak bisa menolong, dan terjadilah korban jatuh kedalam kanal hingga ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," jelasnya.
Namun dikarenakan hasil pemeriksaan awal dan saat ini, keterangan saksi Fauzi yang merupakan saksi utama di tempat kejadian perkara (TKP) dan memberi keterangan yang berbeda. Selanjutnya penyidik menyampaikan hasil pemeriksaannya kepada Kanit Reskrim Polsek Bukit Batu AKP Rudi Irwanto SH.
Selanjutnya Kanit mengarahkan kepada penyidik dan Opsnal, untuk mendalami keterangan yang disampaikan oleh saksi Fauzi dan hasil introgasi terhadap saksi mengakui bahwasanya saksi selama dalam perjalanan bersama korban Nordi terjadi cekcok dikarenakan korban mem-bully-nya, terkait pekerjaannya, hingga spontanitas terjadinya perkelahian.
Menurut saksi kata Kapolres, mengingat tubuh korban lebih besar dan saksi bertubuh kecil, sehingga saksi kalah main. Kemudian pada saat perkelahian terjadi saksi menemukan sebilah parang yang sudah ada di dalam kapal, selanjutnya saksi mengambilnya dan mengayunkan parang tersebut ke tubuh korban.
"Namun korban sempat menahan atau menangkis dengan tangan, kemudian korban mengalami luka robek dibagian tangan sebelah kiri, dan selanjutnya korban terjatuh dilantai kapal. Melihat korban sudah tidak berdaya, kemudian korban di jatuhkan ke dalam kanal oleh saksi, guna menghilangkan jejak kejadian. Saksi membersihkan bekas darah korban yang ada dilantai Kapal PB dengan menyiram menggunakan air kanal," jelasnya.
Sedangkan parang yang digunakan dibuang ke dalam kanal oleh pelaku, setelah dilihatnya steril di dalam kapal, kemudian pelaku bersandiwara dengan berteriak meminta tolong bahwasanya korban hilang jatuh ke dalam kanal.
"Dari hasil penyelidikan dan interogasi saksi Fauzi Alfuqori, bahwasanya benar korban meninggal dunia dikarenakan dibunuh. Bukan riwayat penyakit yang mengakibatkan laka kerja," jelasnya
Kapolres menjelaskan, motif terjadinya perkelahian hingga pembunuhan terhadap korban Nordi, dikarenakan pelaku, merasa sakit hati karena sering di bully oleh korban dengan ucapan bodoh.
"Jenazah korban setelah dilakukan visum di Puskesmas Sei Pakning dan pihak keluarga telah menandatangani administrasi di Polsek Bukit Batu, selanjutnya diserahkan jenazah kepada pihak keluarga dan dibawa untuk dikebumikan di kampung halamannya yakni di Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak," jelasnya.(Rilis)
